Laman

Rabu, 18 April 2012

That Girl I Like Chapter 1

That Girl I Like
.
.
Summarry : Namja yang harus memilih diantara pekerjaan dan orang yang dicintainya . Mampukah ia menyelesaikan tanggung jawabnya terhadap negara ? atau ia malah melindungi wanita yang dicintainya ? . Kyuwook FF here ! .
Genre : Tidak diketahui , gajelas . Dontlike dont read . GENDERSWITCH ! .
Main Cast : Kyuwook . Kyuhyun as Namja and Ryeowook as Yeoja .
.
( inspirasi cerita : CITY HUNTER dengan segala pengubahan jalan cerita dan karakter . alur cerita asli punya author ) .
.
CHAPTER 1 .
Seorang namja berambut ikal kini siap menarik pelatuknya , mengarahkan pistolnya ke depan dan siap membidik sasarannya . Matanya tak lepas memandang target target di hadapannya saat ini , dilepasnya pelatuknya sehingga menimbulkan suara keras yang bisa memecahkan gendang telinga .
“ Aishhhh , sedikit lagi padahal .” ujarnya kecewa . Diperjelasnya lagi lensa teropong yang digenggamnya , melihat lubang kecil yang ia buat pada papan yang jaraknya jauh dihadapannya . Sedikit lega karena dia berhasil membidik sasarannya dengan tepat walau sedikit meleset .
“ sudahlah , yang penting aku sudah melubangi delapan lubang walaupun sedikit meleset . “ ujarnya bangga . Namja berkepala besar yang menjadi pemandunya dalam belajar menembak itu hanya bisa geleng geleng kepala mendapati anak didiknya begitu bangga dengan kerja kerasnya yang bisa dibilang hampir mencapai kata sukses .
“ Ya , kyuhyun-ahh , berlatihlah lagi . Apa yang mau di banggakan dengan skill menembak seperti itu . Kau tau ? maling pun takkan takut jika berhadapan dengan polisi sepertimu . “ ujar namja berkepala besar itu tegas . Yang dipanggil hanya mengangguk tanda kesal sambil mempoutkan bibirnya .
“ Yak ! bisa melubangi delapan lubang saja aku sudah bersyukur . Hey hyung , kau berlebihan . Lihat saja kalau aku bisa melubangi lubang yang kesembilan maka kau harus diam ! “ . Ditariknya pelatuknnya lagi dan mengarahkan pistolnya ke papan yang bentuknya menyerupai tubuh manusia dengan lubang lubang sasaran yang harus dicapai seorang penembak . Terlebih penembak payah seperti Kyuhyun . Belum sempat Kyuhyun melepaskan pelatuknya , pistolnya diraih paksa oleh namja berkepala besar yang berdiri di belakangnya itu .
“ Sudahlah , lebih baik kau kembali ke tempat kerjamu dan kembali bertugas “ .
“ Tapi hyung . . . . .. “ .
“ TIDAK ADA PENOLAKAN , INI PERINTAH ATASAN “ . Kyuhyun diam membatu merasa omongannya kalah dihadapan Hyung yang satu ibu dan satu bapa dengannya ini . Hey , kenyataanya memang benar kan kalau Yesung –namja berkepala besar – itu memang atasannya . Lihat saja seragam kepolisian Kyuhyun dengan seragam Yesung , berbeda jauh . DI seragam Kyuhyun , kau mungkin hanya akan menemukan namanya di sisi kiri depan dan angkatan kepolisian serta pangkatnya yang terdapat di bagian bahu bajunya . Sedangkan Yesung ? jangan ditanya . Seragamnya sudah bukan seragam berwarna biru seperti kepolisian seoul pada umumnya . Seragamnya berwarna biru gelap dan di sisi kerah , bahu serta depan terpampang jelas baret serta kode angkatan kepolisiannnya . Sebut saja seragam komandan . Benar benar keren . Ditambah lagi badan nya yang dihiasi abs serta postur tubuhnya yang tegap yang sudah dipastikan Kyuhyun tak memilikinya . Kalau dilihat perbandingan waktu mereka kecil dan mereka besar , seperti kedua orang yang berbeda .
Namja bersurai ikal itu segera pergi dan lebih memilih untuk tak berucap banyak pada Hyungnya itu . Ronde pertempuran kan bisa dimulai nanti malam ? ya , faktanya kedua namja itu memang tak pernah akur dan selalu adu mulut dan entah kenapa mereka seperti sepasang atasan dan bawahan yang akur kalau sudah terikat pekerjaan . Diraihnya kenop pintu menuju pintu EXIT dan segera menelusuri koridor kantor pusat kepolisian itu yang terbilang sepi , mengingat ini hari libur dan tak banyak polisi yang bertugas , hanya berlatih menembak seperti biasa . Hanya dia dan beberapa polisi lainnya yang bertugas pda hari libur , kerja shift seperti biasa .
.
Haus . Mungkin itulah satu satunya faktor yang membuat namja itu bukannya kembali ke ruang kerjanya melainkan singgah di sebuah cafe dan duduk di salah satu kursi dekat jendela . Namja itu sedikit demi sedikit menyeruput Black Coffe nya sambil membolak balik koran yang di genggamnya . Badannya menyandar pada salah satu sisi kursi , ketika menemukan berita yang amat sangat menarik perhatiannya .
“ CITY HUNTER “ . Namja itu mengabaikan tulisan besar sebagai judul bacaanya , melainkan membaca artikel yang sedari tadi menarik perhatiannya . Dibacanya baris demi baris kalimat itu satu persatu dan sesekali menyeruput Black Coffenya . Setelah dikira cukup , ia meletakan koran itu dan mengadahkan kepalanya ke langit langit . Menerka nerka siapa target City Hunter selanjutnya dari koran yang ia baca itu . Ya , perlu diketahui Kyuhyun adalah seorang Polisi kemanan seoul yang bertugas menjaga presiden , sayangnya sekarang ia sudah turun pangkat menjadi polisi biasa . Faktanya , namja itu sudah menghabiskan tiga tahunnya di pekerjaannya itu namun ia tak kunjung naik pangkat , malah sebaliknya . Beberapa teman seangkatannya kini sudah menjadi komandan dan ada juga yang menjadi pasukan pengawal resmi . Hyungnya juga , kini Hyungnya itu sudah sah menjadi pasukan pengawal resmi , Tapi tidak dengan dirinya . dia hanya pengawal biasa . Kalau diibaratkan , dia seperti peserta upacara tanpa mengambil alih bagiannya sebagai petugas upacara . Namja bersurai ikal itu mengacak acak rambutnya frustasi . Mencoba menekuni pekerjaan barunya , menangkap sosok yang meresahkan para koruptor serta menolong waga korea yang hak asasinya diinjak oleh para petinggi negara . Belum lagi ancaman akan di keluarkan dari pekerjaannya itu juga berperan besar dan mendominasi seluruh tekanan yang dialami Kyuhyun . Dia mengusap kedua wajahnya , mendiamkan sejenak kemudian membukanya lagi .
Ia terkejut , begitu selesai dengan ritual penghilang stressnya , duduk seorang yeoja kecil dengan rambut diikat serta menggunakan kaca matanya sambil membaca sebuah buku . Kyuhyun menatap sosok dihadapannya ini dengan tatapan heran , otaknya dipaksa untuk menanyakan sesuatu tapi mulutnya seperti terkunci . Diperhatikannya mulai dari wajah , hidung , hingga bibir tipisnya yang sedang berkomat kamit tak jelas . Merasa di perhatikan , yeoja yang sedari tadi menunduk dan konsentrasi membacanya itu buyar segera menatap Kyuhyun balik . Ah , sepertinya dia ingat kalau dia belum permisi untuk duduk disini .
“ Mian aku tidak meminta izin karena sepertinya kau duduk sendiri . Kursi di sana juga sudah penuh . Karena melihat kursi dihadapanmu kosong makanya aku duduk disini . “ Yeoja kecil itu menengok ke segala arah untuk menemukan kursi kosong sekaligus menyunggingkan sebuah senyuman yang membuat Kyuhyun semakin bergidik ngeri . Ya , jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya . ‘ Hey , sadaralah Kyu . Memandangi sosok yang tidak kau kenal terlalu lama bisa membuat orang itu berpikir yang tidak tidak tentangmu . Hey , kenapa kau tidak tanya namanya saja ? siapa tau kalau Tuhan menakdiraknmu untuk bertemu dengannya lagi ? atau tanya saja nomor handphonenya . ANDWAE KYU ! kau harus bertugas . Hey , apa kau mau dipecat gara gara memandangi yeoja yang tak kau kenal ? sadarlah Kyu ‘ . Kyuhyun terus melakukan perang batin di dalam dirinya . Tapi dia harus segera kembali ke kantor jika tak mau jadi gelandangan . Atau yang lebih rendahnya lagi ,  ditertawakan Hyungnya yang super perfect itu . ANDWAE KYU . ANDWAE ! .
“ Ohh , Gwenchana , aku juga sudah selesai . nde , nikmati minumanmu . Anyeong ~ “ ujar Kyuhyun berbasa basi dan langsung melangkah pergi keluar dari Cafe yang padat pengunjung itu . Dalam hatinya berteriak . Sungguh kalau bukan karena pekerjaan , dia akan segera kembali ke Cafe itu , menemui yeoja itu . Menanyakan nama dan nomor teleponnya . Sebagai seorang namja harusnya kyuhyun berbuat seperti itu .
“ AISHHH , , , , AKU MENYESAL ! ! ! !  “ . Rutuknya dalam hati .
.
.
.
.
.
.
Sosok bertubuh kecil misterius itu kini tengah bersembunyi di balik Rumah mewah dengan style ala Eropa . Dia melangkah masuk ke dalam , bukan melangkah lebih tepatnya memanjat pagar belakang serta meredamkan alarm keamanan . Hey , dia bukan mau mencuri . Untuk apa mencuri ? faktanya sosok misterius yang dianggap maling itu punya segalanya . Kalau dibandingkan harta kekayannya dengan sang pemilik rumah ini berbanding jauh . Kepalanya ditutupi topi serta wajahnya yang tertutup oleh masker . Benar benar penyamaran yang sempurna . Diam , namun ia menerobos masuk ke dalam Rumah mewah itu . Di putarnya kenop pintu itu secara cepat , tanpa menimbulkan suara . Tak butuh waktu lama kini ia sudah naik ke lantai dua dan menuju salah satu ruangan yang menjadi tujuan utamanya . Tak sengaja ia mengupin kedua makhluk di dalam Ruangan itu yang tengah asyik berbincang .
“ Jadi bagaimana dengan usulku ? aku bukannya mau mengajakmu bekerja sama melainkan memberikan saran . Apa kau tertarik ? “ . Suaranya samar , namun dapat dipastikan mereka sedang melakukan transaksi .
“ Beri aku waktu untuk berpikir . Kalau sudah ada kepastian baru kita bicarakan lagi nanti “ . Pembicaraan berakhir . Namun sosok misterius itu kini tak melakukan apa apa , posisinya sangat tidak elit . Berdiri di samping jendela yang terbuka sementara penghuni di dalamnya melihatnya dengan jelas . Kalau ia maling , sudah pasti ia kaget dan akan diam membatu di tempat . Tapi tidak dengannya .
“ Hey , siapa kamu ? “ . Ujar namja paruh baya itu mendapati sosok bertubuh kecil serta baju dan wajahnya yang mendominasi warna hitam . Tidak terlihat wajahnya . Sosok itu hanya diam membatu , sedetik kemudian pemandangan berubah menjadi gelap akibat penerangan yang terputus secara tiba tiba . Diraihnya sesuatu dari dalam kantung jas paruh baya itu dan mengotak atoknya sebentar lalu dimasukan lagi kedalam jas si pemilik . Dengan cepat ia melesat keluar , seperti menghilang . Tidak , lebih tepatnya dia melakukannya dengan cepat .
.
.
Seorang namja paruh baya itu mengantarkan secangkir kopi untuk yeoja kecil tersayangnya itu . Mata yeoja itu menatap sang Paman lembut dan kemudian meminum apa yang sudah pamannya buatkan itu . Dia tetap pada posisinya , duduk di depan komputer dan fokus kembali pada pekerjaannya . Sang Paman merasa penasaran dan kemudian melongok sedikit hasil pekerjaannya itu .
“ Yaishhhh , , , , mengerikan “ Ujarnya setelah melihat hasil penelitian Yeoja kecilnya . Hey , tulisan berkolom kolom serta tertera nama dan jumlah yang diberikan sang Pengirim . Terlebih lagi banyak angka nol setelah titik yang menandakan jumlahnya sangat besar . Itu uang . Namun bukan uangnya melainkan uang siapa yang dipakainya membuat nya bergidik ngeri tak berani membayangkan .
“ Hey , Shindong ahjussi , ini belum seberapa . Dengarkan ini “ . Yeoja itu memberikan earphone kepada sang paman . Sang paman yang tadinya berdiri langsung beranjak ke sisi sang yeoja dan memakai earphonenya itu . Menangkupkan kedua tangannya ke kedua sisi earphone , seolah ingin memperjelas sekaligus mempertajam pendengarannya .
“ Bagaimana ? menarik bukan “ ujar yeoja kecil itu santai dan tangannya sesekali menaikan volume earphone yang dipakai Shindong , pamannya . Shindong hanya bisa menatap Keponakannya ini dengan tatapan ‘KAU-HEBAT’ dalam diamnya . Sedikit memberikan energi kepada sang keponakan dengan mengelus kedua poninya . Mengisyaratkan agar dia tidak terlalu posesif pada pekerjaannya . Bagaimanapun juga , dia tetap manusia dan membutuhkan istirahat . Dia harus ingat itu .
“ Cukup sampai disini Ryeowook – ahh , Khajja . Kau harus istirahat . Lihat , matamu sudah merah dan berair . Kalau kau tidak tidur sekarang sama saja kau begadang . “ dilihatnya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya itu .
“ Sudah jam dua belas malam Ryeowook – ahh , Khajja “ . Pernyataan lembut sang ahjussi itu seperti mutlak bagi Yeoja kecil yang dipanggil Ryeowook itu . Dengan terpaksa , ditinggalnya komputer kesayangannya itu dan beranjak ke kamarnya . Letak kamarnya tak jauh dari ruang belajar sekaligus ruang kerjanya itu , jadi sedikit berjalan maka ia sudah sampai . Ia segera masuk ke kamarnya diikuti oleh sang Paman . Direbahkannya tubuhnya itu , sedikit menghela nafas lelah . Shindong mengecup kening Ryeowook dengan sayang , seolah pengantar tidurnya menuju mimpinya yang tak terbatas . Diselimuti Ryeowooknya itu hingga sebatas dagu , lalu beranjak keluar dari kamar keponakannya itu setelah sebelumnya mematikan lampunya . Ryeowook menatap punggung sang Paman yang menghilang dari balik pintu kemudian menerawang matanya ke langit langit kamarnya .
“ Namja itu , , , siapa yah namanya ? “ ucapnya kemudian . Tak dapat dipungkiri wajah namja bersurai ikal yang ditemuinya di Cafe beberapa waktu lalu ini belakangan menjadi faktor pengantar dirinya menuju mimpi yang sama . Setiap malamnya , wajah itu selalu muncul dalam mimpinya . Dalam hati , ia ingin sekali waktu berputar kembali dan berkenalan pada namja itu . Seandainya itu bisa terjadi . Sejurus kemudian , angin lembut menerpa wajah mungilnya , membuat Ryeowook mau tak mau memejamkan mata dan membiarkan rasa kantuknya datang . Lama kelamaan , terdengar deru nafas halus . Semoga kali ini wajah namja itu tak muncul lagi . Samar namun itulah doa Ryeowook sebelum tidur . Memimpikan wajah namja itu berulang ulang membuat hatinya tidak tenang .

.
.
.
.
.
Langit berkabut , padahal matahari sudah berusaha semaksimal mungkin mengeluarkan cahayanya . gemuruh bersahutan , membuat Kyuhyun enggan membuka kedua matanya . Sepertinya justru inilah kesempatan terbaiknya menikmati tidurnya , ditambah angin halus yang terus berhembus masuk dari jendelanya yang makin mempererat mata Kyuhyun agar tidak terbuka . Yesung berkacak pinggang di hadapannya . Penampilannya sudah rapih , hanya tinggal memakai topi komandannya itu , dia sudah siap berangkat kerja . Berbeda dengan Kyuhyun yang masih tengkurap dengan mulut menganga serta tidak memakai baju atasan alias topeles . Mungkin semalam sangat panas sehingga ia membuka bajunya dan  juga membuka jendela kamar mereka . Tadi malam sungguh Yesung ingin menekap Kyuhyun dengan bantal dan berniat membunuhnya kalau saja dia bukan adiknya . Kau tau ? sedari tadi malam dia terus menerus mengigau yang merupakan kebaiasan akutnya . Hanya saja dia mengigau nama seorang yeoja yang Yesung tidak tau .
“ Yak ! Kyuhyun – ahh , Irreonha . . . Palli . . . . Yak ! “ ditariknya selimut yang menutupi badan topeles adiknya itu dan segera menarik Kyuhyun bangun . Mau tak mau Kyuhyun membuka matanya dan memeluk Yesung dengan posisi tidak elit sehingga kini Yesung yang sudah berseragam serta wangi itu tertindih badan Kyuhyun yang topeles serta mulutnya yang bau itu .
“ YAK ! AKU NAMJA BUKAN YEOJA YANG KAU IGAUI ITU . YAK ! SADARLAH ! YAK ! KYUHYUN –AHH !! “ . Dia menjitak kepala Kyuhyun keras membuat Kyuhyun yang sedari tadi menindihnya itu segera langsung berlari ke kamar mandi sebagai jurus penghindar terbaik . Setelah niat membangunkan Kyuhyunnya berhasil , justru dia yang Kini tengah menyesal kenapa dia membangunkan Kyuhyun . Lihat ! bajunya yang sudah rapi serta wangi itu jadi sedikit lecek akibat ulah adik kurang ajarnya itu .
“ Awas kau , kubalas nanti ! “ teriaknya pada iblis yang tengah memulai ritual paginya itu .
“ Aku sudah bosan mendengarnya . Lakukanlah ! “ ujarnya kemudian dari dalam kamar mandi  . Sosok iblis itu menyeringai walaupun Yesung tidak dapat melihatnya . Dalam hati , setelah Kyuhyun keluar , sungguh ia akan mencak mencak dan memutilasi adiknya menjadi potongan potongan daging sup dan kemudian memakannya . Cape cape dia bangun pagi dan menyetrika rapih bajunya kini malah acak acak lagi karena ulah iblis itu .
“ AWAS SAJA ! “ umpatnya dalam hati .
.
.
.
.
“ Kim Ryeowook – ssi , Songsaenim memanggilmu “ . Yeoja berpipi tembam itu baru saja keluar dari ruang gurunya dan memanggil teman yang satu tahun lebih muda darinya itu . Merasa dipanggil , Ryeowook menoleh dan mengarahkan dirinya ke ruangan yang dimaksud Henry – yeoja berpipi tembam- itu .
Ryeowook mengetuk pintu sebagai tanda dia sudah datang . Songsaenim mempersilahkannya masuk dan kemudian menutup pintunya rapat . Bukan bermaksud untuk jahat melainkan ada sesuatu yang hanya ingin dibicarakannya berdua . Dipersilahkanna muridnya itu untuk duduk . Songsaenim yang hanya berjarak tiga tahun darinya itu diam dan menatap sosok kecil dihadapannya itu dengan tegas . Seolah mengintrogasi . Ryeowook hanya bisa tenang dan berpura pura tidak terjadi apapun walaupun hatinya berkata lain . Dia sangat ahli dalam urusan berbohong seperti ini . Jika seseorang berbohong maka dari mata kita dapat mencari letak kebohongannya , maka akan sangat berbeda dengan Ryeowook . Pembawaannya sangat tenang dan lembut , ditatap seperti ini bukan jadi masalah besar baginya .
“ Ryeowook – ahh , kemana saja kau semalam ? “ . Lagi , Ryeowook hanya diam walaupun sosok yang dihadapannya ini memulai bicara se informal mungkin padanya , menyadari bahwa mereka bukan berbicara layaknya murid dan guru , melainkan sesama teman .
“ Tidak kemana mana . Aku hanya bermain game dirumah bersama Shindong ahjussi semalam . Waeyo ? “ Ryeowook menatap balik namja yang menatapnya dalam dan sarat akan maksud saat ini .
“ Kim Heechul – ssi , dia mencurigai tiga murid di kampus ini . Tiga murid yang salah satu diantara mereka itu adalah hacker . Apa kau tau ? “ . Lagi , dia sudah sangat hafal kalau guru mudanya ini berusaha memojokan dia , menyudutkannya sebagai tersangka . Kejadian malam hari yang lalu dimana seorang hacker mengambil informasi informasi penting dari kampus ini . Dan dapat dipastikan , pelakunya adalah salah satu mahasiswa di SM Technology University ini . Sungguh , hacker itu sangat menginginkan informasi di kampus ini , padahal ini hanya kampus biasa . Menarik perhatian bukan ? .
“ Anio , aku tidak tahu apapun “ . Ujarnya singkat . Ryeowook tetap tenang , memang itulah yang dilakukannya saat ini .
“ Yasudah kalau begitu , kau boleh keluar dan melanjutkan kembali aktivitasmu . “ . Ryeowook membungkuk sebagai tanda hormat dan sejurus kemudian ia pergi meninggalkan ruangan itu .
“ Aku akan menyelidiki mereka , aku yakin pasti salah satu diantara mereka melakukannya ! “ umpatnya kesal dalam hati .
.
.
.
Sekarang , namja bersurai ikal itu tak memedulikan hujan yang menyetubuhi bumi melainkan fokus pada satu tujuan . Bukan berlatih menembak seperti apa yang menjadi hobi nya ataupun mencari artikel artikel soal City Hunter . Bagi namja itu sudah tidak menarik . Lihat seragamnya yang sudah basah kuyup . Lalu masuk ke dalam cafe tanpa memerdulikan tatapan orang orang di sekelilingnya . Seorang polisi datang ke sebuah cafe hanya untuk membeli minum , apakah itu salah ? . Yah , otaknya sudah mulai tidak waras . Untuk apa dia kesini sedangkan dia saja belum tau apa sosok yang di tunggunya itu datang kesini juga . Kemungkinan nya kecil , namun bagi orang yang terjerat cinta pada pandangan pertama seperti dirinya itu hanya bisa berharap kalau Tuhan mengabulkan doanya .
.
Hujan tak kunjung reda . Angin juga semakin kencang . Pilihan untuk pulang kerumah saat ini juga sepertinya salah , lebih baik berteduh daripada seluruh tubuhmu basah lalu kau sakit dan tidak bisa melanjutkan pekerjaanmu . Apalagi kalau orang itu memiliki pekerjaan yang menyangkut hidup matinya orang lain .
Itulah yang ada di pikiran Ryeowook saat ini . Untuk sementara mengabaikan sejenak rasa kesal sekaligus penasaran kenapa hacker hacker di luar sana menginginkan data informasi mengenai sekolah yang ia diami saat ini . Melihat cafe yang sepi pengunjung itu membuat Ryeowook memilih meneduhkan dirinya disana . Sedikit menyeruput secangkir hangat kopi kesukaannya kedengarannya menarik . Di ikatnya rambutnya yang sedikit basah terkena air hujan , agar lebih rapih dilihat . Ia duduk pada salah satu kursi yang kosong . Matanya menerawang ke setiap sudut cafe yang menghantui pikirannya ini . Samar tapi ia masih ingat .
“ Ini , ini cafe tempat aku bertemu dengan namja itu . Ya , namja itu “ umpatnya dalam hati . Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain , berharap menemukan sosok yang dia cari saat itu .
.
.
Kyuhyun selesai mengganti bajunya . Jangan samakan otak Kyuhyun dengan otak Yesung . Dia sungguh mensyukuri pilihannya agar tidak pulang bareng dengan kakaknya yang mengendarai motor itu . Ia lebih memilih singgah disini sebentar dan melepaskan seragam andalannya untuk kemudian menggantinya dengan setelan baju casualnya . Celana Jeansnya yang panjang serta kemeja santainya dengan dalaman kaus berwarna putih . Sungguh seperti anak sekolah yang sedang nongkrong di Cafe , bukan seperti polisi pada umumnya . Dalam hati ia sungguh bersyukur tak memiliki badan sebagus Yesung Hyungnya , terbukti dengan penampilan yesung yang memakai baju Kyuhyun nantinya , akan sangat lucu dan tidak cocok .
Ia kembali pada tujuan awalnya , yaitu menemukan yeoja bertubuh kecil dengan rambut diikat serta mata karamelnya yang bisa memenjarakan Kyuhyun kapan saja di dalamnya . DI putuskannya untuk melangkahkan kaki ke segala arah , memandang sosok berambut diikat diujung sana . Posisinya membelakangi Kyuhyun , namun Kyuhyun beranjak mendekatinya . Berdoa dalam hati semoga yeoja itu benar benar yeoja yang dicarinya saat ini . Dengan langkah pelan , diraihnya punggung kecil yang duduk dan berkonsentrasi pada menunya itu . Merasa ada yang menyentuh punggungnya , yeoja itu berbalik sampai akhirnya pandangan mereka bertemu .
.
.
“ KAU ! ! ! ! “ ujar mereka secara bersamaan .
.
.
.
.
To Be Continued .
Chapter 1 terbit . Gimana ? seru ga ? .
#readers : Engga ! .
#author : yaudah gak gue terusin *nangis di pelukan wookpa* .
Agak gak niat ngelanjutin ceritanya karena otak saya ajah udah mentok di chapter 1 .
Ini renkarnasi dari City Hunter , sayang ajah jalan ceritanya gak sama dan sedikit saya ubah hehehehe .
Ah . .  author pegel nih nulis nih chapter 1 .
Mau lanjut apa ngga ? .
Mind To review ? .
More information about me and my story : .
Follow me on twitter @uykayukkka .
Add me on fb : indah aiyu araira .
Me2DAY : uykayukka .
Gomapshimida ~ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cara meninggalkan komentar cukup pilih anoynymous lalu klik post ^_^